ESAI: CERPEN AWAK
LUDRUK
Dalam cerpen
awak ludruk yang diciptakan oleh shoim m. Anwar merupakan cerpen yang berisi
tentang salah satu kesenian budaya jawa
yaitu kesenian ludruk. Dalam cerpen ini pengarang menggunakan kata-kata yang
mudah dipahami sehingga menrik perhatian pembaca. Dalam cerpen ini pengarang
menceritakan bagaimana salah satu kesenian budaya mulai mneghilang atau mulai
pudar seiring kemajuan zaman. Dimana kita tahu bahwa kesenian budaya adalah
salah satu hal penting dari sebuah terbentuknya sebuah negara. Karena pada
zaman dahulu para pemain seni menyampaikan pergerakan untuk melawan penjajah
menggunakan kidungan.
Seperti pada kutipan berikut ini.
“Cak Pono dan
Cak Durasim yadalah awak ludruk yang menyuarakan nurani bangsa yang memang
harus disuarakan, diringkusnya mereka oleh penjajah adalah bukti sejarah bahwa
luduruk punya andil besar dalam masa pergerakan.”
Kutipan di atas
menjelaskan bahwa kesenian budaya pertunjukn bukan merupakan sebuah pertunjukan
yang hanya sekedar mengibur dan tidak ada maknanya. Melainkan di dalam sebuah
seni ludruk terdapat pesan-pesan yang ingin disampaikaan oleh pemain ludruk
kepada para penonton. Kutipan berikut ini juga merupakan menjelaskan bagaimana peran penting ludruk
untuk meengkritik para pejabat pemerintahan yang sering menyalahgunakan jabatan
mereka untuk kepentingan pribadi. Hai ini sering terjadi pada masyarakat zaman
sekarang. Terbukti bahwa banyak sekali para koruptor yang menyalahgunakan
jabatannya yang dapat merugikan masyarakat.
“Sampiran: Sapi
puan punya pak lurah bukanlah tanpa makna. Semua orang juga sudah tau bahwa
sapi perah banpres yang mestinya diserahkan pada para petani itu ternyata
dikuasai sendiri oleh Lurah Bangok. Demikian pulah isi parian: Jadi perempuan
jangan dijual murah sebenarnya masih menyindir sang Lurah sudah mengawini
penduduknya sampai empat kali. Betapa murah harga perempuan dimata Pak Lurah.”
Dari kutipan
tersebut menjelaskan bagaimana Pak Lurah yang begitu serakah. Seorang pemimpin
yang dipilih oleh rakyat yang penuh harapan bahwa pemimpin mereka dapat
membantu mereka untuk mencapai sebuah kemakmuran tetapi pemimpin yang mereka
pilih jauh dari haarapan mereka. Bahkan pak lurah mengatasnamakan rakyat mereka
untuk meraup keuntungan yang lebih banyak. Bukan hanya serakah pada harta saja
melainkan mereka juga menggunakan jabatan mereka untuk memuaskan hawa nafsu
mereka dengan menikahi perempuan sesuka hati mereka. Hal ini juga perna terjadi
dalam kehidupan nyata dimana seorang pejabat mengawini banyak perempuan dengan
merayu mereka dengan harta yang dia miliki dari hasi korupsi.
Dari
zamaan ke zaman kesenian daerah sudah mulai punah. Salah satu contoh kesenian daerah yang sudah
mulai punah adalah kesenian ludruk. Para remaja yang seharusnya
bertanggungjawab untuk melestarikan kebudayaan daerah malah tidak tidak peduli
dengan kesenian daerah yang mulai punah. Salah satu penyebab dari punahnya
kesenian daerah tersebut adalah para remaja sudah terlalu sibuk dengan dunia
dejet yang semakin janggih, selain itu kurang perhatiaanya pemerintah dalam melestarikan
kesenian daerah. Seharusnya pemerintah mefasilitasi semua kebutuhan para pemain
ludruk agar tidak punah. Atau mungkin para pemerintah sengajah tidak ingin
mefasilitasi kesenian daerah karena mereka tahu bahwa kesenian itu berisi
kritikan yang dapat merugikan posisi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar